5G Dorong Pertumbuhan Ekonomi: Kolaborasi Industri Jadi Tantangan Penting
Investasi yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
GSMA melaporkan bahwa Indonesia diperkirakan akan menerima sekitar $18 miliar investasi industri seluler antara tahun 2024 dan 2030, dengan fokus signifikan pada jaringan 5G. Investasi ini diharapkan bisa berkontribusi sebesar $41 miliar terhadap PDB Indonesia selama enam tahun ke depan, yang menyoroti pentingnya teknologi seluler bagi perekonomian.
Selama acara ini, operator seluler dan perusahaan teknologi akan menyoroti inovasi yang dapat dipadukan oleh 5G, IoT, dan AI untuk mengubah industri secara digital, termasuk memamerkan gudang pintar 5G pertama di Indonesia, yang menghadirkan efisiensi operasional dan peningkatan manajemen logistik yang signifikan. Sektor pertambangan juga akan memperoleh manfaat dari kemajuan seluler.
Secara global, teknologi 5G menyederhanakan operasi dan meningkatkan protokol keselamatan yang ditawarkan untuk meningkatkan sumber daya pertambangan kelas dunia di Indonesia. Laporan Mobile Economy juga menyoroti bagaimana empat operator seluler di Indonesia – Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren – telah memperkenalkan layanan API baru seperti Verifikasi Nomor (Number Verify), Pertukaran SIM (SIM Swap), dan Lokasi Perangkat (Device Location) sebagai langkah pertama di bawah inisiatif GSMA Open Gateway yang akan memungkinkan era inovasi baru untuk meningkatkan keamanan dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan untuk transaksi keuangan daring dan layanan digital.
Bersamaan dengan penyebaran jaringan 5G, kemajuan dalam komunikasi satelit akan memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif. Upaya ini merupakan bagian integral untuk memastikan bahwa manfaat transformasi digital menjangkau seluruh pelosok nusantara. Layanan internet Starlink secara resmi diluncurkan pada Juni 2024, dengan harapan akan memberikan konektivitas yang sangat dibutuhkan ke pulau-pulau paling terpencil di Indonesia. Pemerintah negara ini dan SpaceX juga telah menandatangani perjanjian untuk meningkatkan konektivitas di sektor kesehatan dan pendidikan.